Senin, 25 Desember 2017

MENGENALI KONSEP BOBATH / NDT ( The Neuro-Developmental Treatment )


MENGENALI KONSEP BOBATH / NDT ( The Neuro-Developmental Treatment ) 

      Pengertian Konsep BobathThe 'Bobath Konsep' adalah pendekatan penting untuk rehabilitasi dalam merawat pasien dengan luka pada otak(anatomi). Hal ini diberi nama sesuai dengan penemu:Berta Bobath,seorang fisioterapis,dan suaminyaKarel,seorang psikiater / neurofisiologi. Di Amerika Serikat, Konsep Bobath biasanya disebut sebagai 'perawatan perkembangan saraf'. Hal ini didasarkan pada kemampuan otak untuk mereorganisasi (neuroplastisitas) dan multidisiplin, melibatkan ahli fisioterapi, Occupational Therapists.

      The Neuro-Developmental Treatment (NDT / Bobath). Pendekatan ini dikembangkan untuk pengobatan individu dengan Patofisiologi dari sistem saraf pusat (SSP), terutama anak-anak dengan cerebral palsy(CP) dan orang dewasa dengan kecelakaan pembuluh darah otak (CVA) dan mengakibatkan hemiplegia.Individu dengan SSP Patofisiologi memiliki disfungsi dalam postur dan gerakan dan selanjutnya kegiatan fungsional-keterbatasan. Para Bobaths mengembangkan NDT / Bobath pendekatan untuk mengatasi masalah ini. The NDT / pendekatan Bobath terus diperkaya dengan munculnya teori-teori baru, model baru, dan informasi baru dalam gerakan ilmu pengetahuan. Disamping itu, sebagai karakteristik populasi dengan Patofisiologi SSP perubahan, pendekatan terus berkembang.

Konsep Awal (Original Concept
            Bobath pada awalnya memiliki konsep perlakuan yang didasarkan atas inhibisi aktivitas abnormal refleks (Inhibition of abnormal reflex activity) dan pembelajaran kembali gerak normal (The relearning of normal movement), melalui penanganan manual dan fasilitasi.


Konsep Bobath Terkini :

Dengan perkembangan ilmu dan teknologi, maka konsep Bobath juga mengalami perkembangan dimanamenggunakan pendekatan problem solving dengan cara pemeriksaan dan tindakan secara individualyang diarahkan pada tonus, gerak dan fungsi akibat lesi pada sistem saraf pusat.Tujuan intervensi dengan metode Bobath adalah optomalisasi fungsi dengan peningkatan control postural dan gerakan selektif melalui fasilitasi, sebagaimana yang dinyatakan oleh IBITA tahun1995.

“The goal of treatment is to optimize function by improving postural control and selective movement through facilitation.” (IBITA 1995)

Tujuan yang akan dicapai dengan konsep Bobath : Melakukan identifikasi pada area-area spesifik otot-otot anti gravitasi yang mengalami penurunan tonus.Meningkatkan kemampuan input proprioceptive.Melakukan identifkasi tentang gangguan fungsi setiap individu dan mampu melakukan aktivitas fungsi yang efisien “Normal”.

Fasilitasi specific motor activity.
.Minimalisasi gerakan kompensasi sebagai reaksi dari gangguan gerak.


Sejarah Perjalanan Bobath  :
       Normal movement approach merupakan pendekatan restoratif/rehabilitatif yang paling umum digunakan pada neuro-rehabilitasi fisik di Inggris (Walker et al., 2000; Lennon, 2003). Pendekatan ini juga dikenal dengan pendekatan Bobath atau NDT yang awalnya ditemukan oleh Berta & Karel Bobath di tahun 1970 dan didasarkan pada teori perkembangan saraf refleks-hirarkis bahwa hipotesis spastisitas karena produk refleks terlalu aktif.
    Pada awalnya, treatmen yang digunakan adalah Reflex Inhibiting Patterns (RIP) dan perkembangan pasien melalui urutan perkembangan saraf (Bobath, 1990). Namun, teknik pengobatan Bobath telah berubah dan berkembang sejak terakhir Publikasi Bobath pada 1990-an.

Pada tahun 1986 Karel Bobath berkata:
“ Konsep Bobath belum selesai. Kami berharap ini akan terus tumbuh dan berkembang di tahun-tahun mendatang.”

      Konsep Bobath tentang normal movement telah berkembang dengan menggabungkan ilmu pengetahuan saat ini dengan teori sistem kontrol motor, pembelajaran gerak, neurosciense dan plastisitas syaraf & otot dan biomekanik. (Raine, 2006, 2007; International Bobath Instruktur Training Association (IBITA), 2008)

      Pendekatan Bobath Concept adalah proses problem solving dan clinical reasoning dari serangkaian treatment atau teknik terapi untuk memungkinkan pola pergerakan yang lebih efisien. (IBITA, 2008). Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa terlalu banyak usaha / energi dari pasien dan penggunaan berlebihan pada sisi yang sehat (kompensasi) sehingga menyebabkan munculnya tonus dan gerakan yang abnormal pada sisi yang mengalami gangguan (reaksi asosiasi) (Lennon, 2001:. hal 925)
     Gerakan abnormal menyebabkan ketidak akuratan, usaha yang lebih, kelelahan, gerakan kompensasi, ketegangan otot, overuse, nyeri, cedera dan akhirnya menghindar dari aktifitas dan ketidakmandirian. (Lennon, 1996; Raine, 2007).

 
 

0 komentar:

Posting Komentar

Contact

Talk to us

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit. Dolores iusto fugit esse soluta quae debitis quibusdam harum voluptatem, maxime, aliquam sequi. Tempora ipsum magni unde velit corporis fuga, necessitatibus blanditiis.

Address:

9983 City name, Street name, 232 Apartment C

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Phone:

595 12 34 567

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

FISIOEDUKASI

FISIOEDUKASI